Thursday, November 24, 2011

Usai Dipecat, Hakim yang Minta Penari Telanjang Ingin Jadi Pengacara



Hakim Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta, Dwi Djanuwanto nampak santai menerima keputusan pemecatan atas dirinya. Malah dia telah mempersiapkan profesi baru usai mengakhiri masa tugasnya, yaitu dengan menjadi pengacara.

"Saya tidak masalah dipecat. Saya kan di fitnah, di-dzalimi," kata Djanuwanto usai sidang di gedung Mahkamah Agung (MA), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, (22/11/2011).

Untuk rencana barunya menjadi pengacara, Djanuwanto mengaku sedang mempersiapkan diri. Dia juga bahkan mengaku sudah ditawari pengacara kondang ibukota untuk bergabung dalam kantor hukum mereka.

"Tapi kan harus ikut Pendidikan Profesi Advokat dulu. Lalu magang 2 tahun," terang Djanuwanto yang kini telah menapak usia 56 tahun ini.

Lantas mengapa dia tertarik menjadi advokat? Dia beralasan, profesi tersebut tidak mengenal masa pensiun. Tidak hanya itu, profesi advokat juga bebas menentukan honorarium sebagai penghasilan advokat.

"Ini (penghasilan advokat-red) lebih baik dibanding jadi hakim," kisah Djanu sambil tertawa.

Beragam komentar dan cacian ditujukan pada si petugas hukum ini di kolom media detiknews.com, berikut salah satu petikannya :
@marjonokatro: Dia lebih cocok jadi g**mo, kalo anak asuhannya sepi bookingan, dia bisa pake sendiri....gratis

Yang menjadi pertanyaan dan jawaban, beginikah mental alat negara dan apakah layak menyandang sebagai status petugas hukum (hakim)?

Pantas semua permasalahan di negeri ini tidak pernah akan selesai, andai si terdakwa punya fulus meski di dapat dari hasil merampok uang rakyat ..... mereka tenang, tidak malu, dan berkelit karena semuanya sudah diatur ==> paling2 itungan tahun atau bahkan bulan! Lain cerita jika yang terkena masalah hukum masyarakat kecil!
Petikan kalimat atau tulisan terakhir saya hanyalah keprihatinan dan salah satu keluh kesah masyarakat kecil yang sudah bosan dengan carut-marut permasalahan di negeri ini tanpa adanya penyelesaian, dengan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun. Kami hanya mendambakan kedamaian dan kesejahteraan seperti apa yang pernah anda janjikan ketika kami pilih!
Love Indonesia .... Jayalah Negeriku

sumber

No comments:

Post a Comment